\Pendakian gunung pada tanggal 29-30 November 2014 ini bermula saat Bang kukuh ketua Camp Laba laba KPK bogor mengajak saya untuk mendaki gunung salak 2 yang terkenal sulit untuk di daki. Apa lagi pas bang kukuh bilang kalau pendakian ini akan menempuh jalur tidak resmi yaitu melewati jalur warga yaitu jalur gunung malang, Gn. Malang terletak di Kabupaten Bogor arah curug Nangka namun setelah bertemu pertigaan ke curug nangka ambil arah kanan klo ke kiri ke curug nangka, jalur resmi pendakian Gn. Salak sendiri ada di Curug Nangka.
Di Gunung Malang tidak ada basecamp pendakian tapi warga di sana welcome dengan para pendaki jadi jika ingin mendaki kita bisa menumpang di rumah warga, saya sih recomend untuk istirahat di warung bakso deket masjid aja pemilik warung bakso baik dan ramah kita boleh numpang mandi asal beli bakso hehehe.
Gunung Salak terkenal sekali dengan mitos mitos menyeramkan dan merupakan salah satu gunung yang sulit di daki walaupun puncak tertingginya hanya 2211mdpl tapi tantangan dan kesulitan yang di dapat jauh melampaui tingginya. Nah untuk Puncak salak 2 kali jalurnya bener bener UEeeedaNN, melebihi sulitnya jalur cimelati yang menuju Puncak Salak 1
eta mang ajum pojok kanan atas pake jaket celana merah |
kami menyewa guide yang bernama mang Ajum, beliau berumur 25 tahun dengan badan kecil tapi tenaga dan mentalnya luar biasa, Dia sudah mendaki Puncak Salak 2 sebanyak 9 kali dan sempat ikut SAR musibah jatuhnya pesawat CASA beberapa tahun lalu.
Dalam pendakian kali ini saya mengajak teman teman seperjuang yang dulu bareng muncak salak 1 yaitu Ubay, Arot, Panjul dan hanya zafar yang dulu gk ikut, tapi kita tetep kompak karena sebelumnya pernah di coba waktu naek cikuray hahaha :D
oke deh cukup basa basinya langsung aja lihat jurnal lengkapnya,
Jumat, 28 November 2014
18.00
Beberapa hari sebelumnya kami sepakat berkumpul di rumah zafar di ciganjur untuk meeting point, disana kami prepare sharing peralatan dan logistik, setelah dari sana kita menuju Stasiun Lenteng agung untuk melanjutkan perjalan ke Bogor dengan mengguanakan kereta commuter line.
20.00
Akhirnya dapet kereta juga menuju bogor walaupun berdiri karena emang kita ke bogor pas banget jam pulang kerja jadi mesti desek desekan dikereta Diantara kita berlima sebenernya belum pernah naek Commuter line, jadi kocak nora abisss
09.00
Sampe juga di stasiun bogor, sumpah ternyata cepet nyaman dan murah naek Commuter line #Norak.
Saya langsung kordinasi dengan bang kukuh dan bertemu di seberang stasiun bogor, temen temen yang laen udah pada kumpul, lalu kami berkenalan agar gk kaku kaya kanebo kering. Saya si Sambil silaturahmi sama temen temen eks Kerinci yang udah lama gk ketemu.
10.30
Setelah Anggota Berkumpul Semua, kami melanjutkan perjalanan Menuju Gn. Malang menggunakan 2 mobil Pick up Racing.
11.15
Sampai di rumah singgah di desa gunung malang yang sudah di sewa bang kukuh dan tim sebelumnya, ya allhamdulilah dah tempatnya enak suasananya kaya di vila. Sampe di sana bang kukuh langsung kordinasi masalah bawaan tim kaya peralatan dan logistik. setelah beres semua bang kukuh nyuruh kita meeting sebentar sharing tentang perjalanan besok pagi dan manajemen pendakiannya kaya gimana,
Abis itu acara bebas yang mau tidur silahkan dan yang mau nyantai nyantai di teras depan sambil ngopi sama curhat juga di bolehin, Allhamdulliah malam itu Begadang sekalian saya gunain buat aklimatisasi suhu biar gk kaget sama dinginnya udara di hutan gunung salak besok antisipasi klo hujan.
Sabtu, 29 November 2014
05.30
Yahh lumayan dah tidur 2 jam di teras depan sukses juga aklimatisasinya hahaha. Bangun bangun udah rame aja, ada yang lagi pemanasan di jalan lari lari kecil gitu hahah. Setelah pemanasan (ngopi panas) langsung aja disuruh sarapan Nasduk sama bang iyan di samping masjid sebelah, Gk tau dah yang bohong siapa disuruh makan Nasduk tapi di kasih sama yang jual malah nasi kuning sama telor ceplok, tapi karena laper gk terlalu pikir panjang, langsung sikat aja.
07.00
Diawalin dengan doa kami memulai pendakian, untuk menuju jalur gunung malang, Mang Ajum membawa kita melewati kebun warga dan sedikit demi sedikit masuk hutan Pinus. Jalur masih landai sampai tanjakan pertama yang akhinya membuat kami Engaap hahah. akhirnya kita mulai masuk hutan gunung salak 2, Embun yang ada di daun terserok langkah kaki kaki pendaki, beberapa ada yang pakai gaiter dan yang lain hanya menggunakan celana panjang. Untuk pendakian Gunung salak ini memang di wajibkan untuk minimal menggunakan celana panjang lebih bagus menggunakan Gaiter. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kontak langsung antara kulit dengan semak semak berduri dan yang paling di takutkan adalah menempelnya pacet penghisap darah di kaki kita.
wideehhh |
Masih landai |
Jeng jeng,,udah mulai |
Pacet penghuni Hutan Salak 2 |
08.30
Setelah berjalan lebih dari 2 jam kami masih berada di hutan pinus, Rombongan depan berjalan lamban karena Mang Ajum harus membuka jalur sendirian. Sampai akhirnya kami Beristirahat di penghujung Hutan Pinus tempatnya lumayan Strategis untuk menempelkan Plang 'Laba Laba', Tempatnya sedikit terbuka dengan sinar matahari yang tembus sampai tanah. Disini tim membersihkan Area sekitar Plang, Hal ini bertujuan untuk membantu trip dan perjalanan selanjutnya agar tidak tersesat dan tempat di pasangnya Plang ini bisa dijadikan Tempat beristirahat.
08.50
Pendakian dimulai lagi setelah berfoto foto ria.Selepas hutan pinus vegetasi yang di lalui adalah hutan Montane yang di dominasi Pohon pohon berdaun lebar yang menghalangi sinar matahari ke tanah. Mungkin benar alasan disebutnya Gunung salak, karena di setiap jalur banyak sekali di jumpai pohon salak tapi tidak ada buahnya, bukan hanya pohon salak tapi banyak pohon dengan daun berduri yang tumbuh di sepanjang jalur yang kami lalui. Pohon berduri sangat menggangu dan membahayakan, jika kita meleng/lengah bisa saja kulit kita tergores tajamnya duri pohon tersebut.
10.40
Gk kerasa jalan udah mulai nanjak dan licin Tim depan mencoba membantu perjalanan dengan mengambil perlengkapan webing yang udah disiapin sebelumnya, Hampir 14 meter panjang webing yang saling menyambung diikat di di batang Pohon supaya bisa membantu temen temen yang mungkin sulit melewati jalur ini karena belum terbiasa atau bawaannya yang berat. Jalur yang kami lewati kali ini bisa di bilang berat untuk pemula karena dengan tanjakan licin dan sempit ditambah dengan banyaknya pohon duri dan pacet. Kami harus siap siaga mengawasi kaki dan leher kami, karena pacet yang bertubuh kecil ini bisa saja lompat dari ujung ujung daun ke salah satu bagian tubuh kita yang terbuka.
Mang Ajum bilang jika kami gk nemuin air di jalur pendakian ini berarti kita harus turun lembah untuk mengambil air. Benar aja aliran air yang kita lewati ternyata tidak ada air yang tersisa bahkan tidak ada yang tergenang sedikit pun. Jadi mau gk mau kita harus jalan kira kira 15 menit lagi. Setelah sampai di pertigaan yang ke kanan turun lembah dan yang ke kiri jalur pendakian kami memutuskan untuk mengutus beberapa orang dari tim untuk ikut mang ajum ambil air dan yang lain mencari jalur yang agak luas untuk istirahat makan siang.
13.00
Menu Bubur kacang hijau dan roti jadi santap siang kami, sambil ngobrol dan bersenda gurau kami menikmati bubur dengan daun pinang di tekuk jadi sendok . Jujur lah kurang banyak sebenernya bubur kacang ijo kang wahyu :D. Gk tau saya doang apa yang laen ikut merhatiin mang Ajum keliatan udah panas dan pengen buru buru jalan lagi, saya perhatiin emang kayanya Hujan bakal turun sore nanti.
14.30
Emang pas kita jalan jam 1 tadi gerimis sedikit demi sedikit mengenai tubuh kami melewati celah celah daun. Dan akhirnya berrrrrrrrrrrrrr Hujan turun lumayan deras. Karena udah prepare sebelumnya jadi Temen temen dengan cepat menggunakan ponco atau jas hujannya.
17.00
Aaaaahhhh Makin parah dah yang saya pikirin cuma kasian sama ke empat perempuan yang ada di rombongan depan supaya mereka kuat dan gk kenapa kenapa, Hujan yang di barengi Angin dingin bisa dibilang badai ini luar biasa bisa membuat kondisi fisik drop dan kehilang panas tubuh dengan cepat. Sambil senyum saya mencoba menikmati setiap dingin di badan dan mencoba merubah sugesti menjadi hal yang biasa dan wajar, Kami rombongan belakang akhirnya terpisah dan tidak mengambil jalur yang dilewati rombongan depan, Hujan semakin Deras Angin semakin Kencang Gelap mulai datang. Bng iyan yang teriak teriak diatas cuma kedenger suaranya aja di bales dengan teriakan bang kukuh yang rada kesel karena gk ditungguin. Hadehh saya cuma mencoba mengalihkan pikiran negatif menjadi positif bahwa semua pasti baik baik aja dan insyaallah puncak udah deket.
Rada gk fokus tapi emang bikin gk fokus jalurnya. |
18.00
kurang lebih si jam segitu kita bisa sampai ditempat landai walaupun belum puncak, dengan sekuat tenaga Panjul bisa keluar dari selipan akar dan di sambut Angin yang parah, serem. Allhamdullilah sampe, saya kirain puncak ternyata masih harus jalan lagi dan jalur menuju puncak ini bener bener bahaya di beberapa spot. Saya paling belakang sambil nyenterin panjul karena doi headlampnya ada di tas ubhay, Panjul jalan asal aja maen labas labas aja kayanya udah gk dipikirin lagi apa yang ada di depannya sampai 1 tanjakan yang hampir bisa bikin dia jatuh karena pijakan yang dia injek licin jadi kepleset dan mundur lagi kebelakng, untung saya ada tepat di belakangnya jadi langsung saya bopong pantatnya supaya naek lagi.
18.20
Sampe juga di puncak Salak 2 Allhamdulilah semua baik baik aja, dan temen temen lagi Sibuk diriin tenda. Suara Badai yang makin parah dan ditambah dinginnya badan karena hujan bikin kondisi makin kacau. Saya langsung bergegas mengeluarkan tenda lafuma yang ada di tas osprey ubay yang saya bawa, bolak balik cari spot buat diriin tenda akhirnya terpaksa diriin tenda di dataran yang agak legok, klo hujan pasti airnya ngumpul disitu. Untungnya ada yang inisiatif nyariin dedaunan buat alas tenda.
Saya dan panjul berusaha cepat supaya tenda bisa rapi dan bisa di masuki para perempuan yang udah kedingin berteduhkan payung. kurang dari 10 menit tenda udah siap di masukin, langsung aja Afri dan yang laen masuk ke tenda supaya bisa ganti baju dan menghangatkan diri.
Buat catatan aja, Dalam kondisi apapun di gunung perempuan harus diutamakan keselamatanya setangguh apapun Perempuan dalam mendaki gunung mereka tetaplah perempuan yang fisiknya tidak sekuat lelaki.Setelah beres diriin tenda lafuma saya bergegas ke tenda yang akan saya tempati yaitu tenda nya arot, Dia keliatan masih sibuk diluar narik narikin tali buat flysheet, sekalian lah saya bantuin setelah selesai langsung aja buka celana diluar dan masuk ke dalem tenda.
19.00
Kondisi di dalem tenda best waynya arot, gk perlu di jalasin nanti ilfil dan jadi aneh hahaha, tenda yang sebenernya kapasitas cuma max 5 jadi ber 6, Arot, Ubay, zafar, Panjul, bng Ivan sama saya. tapi karena perlengkapan udah di susun dengan baik sama zafar and ubay jadi cukup buat kita berenam.
Zafar inisiatif masak air buat bikin kopi. yang laen nyemilin kue roma. Sempet bingung mau masak apa karena logisitik utama ada di tenda bang iyan. untung masih punya stok mie. Langsung dah di kondisiin sama zafar, seenggaknya ada yang masuk ke perut.
Minggu,30 November 2014
06.30
Ubay zafar udah bangun mereka lagi masak aer buat bikin yang anget anget, Badai masih bergemuruh keras diluar tapi seenggaknya gk lebih parah dari Semalem waktu mendusin jam 2 angin bener bener kedenger seperti mesin pesawat dan tenda goyang kiri kanan kebawa angin.
08.30
Masaknya lebih dari 1 jam giliran makan gk sampe 5 menit abis, gilakan anak Gunung hahah. Emang lauhnya enak si nasinya juga enak gegara masak nasinya pake panci kukusan jadi pulen banget haha. oke sambil ngopi dan ngeteh yang laen beres beres Sb dan baju karena jam 10 kurang kita udah harus turun dari puncak Salak 2. Baru kali ini dah naek gunung sama sekali gk semangat keluar tenda dan foto foto sama plang puncak.
10.00
Singkatnya semua tenda udah beres di lipet dan di masukin keril kita berfoto sebentar, tapi ada satu hal yang membuat hati ini berasa gk enak yaitu masih banyak sampah yang belum di packing dan kayanya bakalan ditinggalin begitu aja, saya cuma beruasaha ngiketin botol botol aqua 1L yang banyak berserakan ke carier, Gimana ya untuk hal 1 ini yaitu sampah,emang yang paling saya utamain dari dulu naek gunung. Jangan sampe ada sampah yang ketinggalan untuk di bawa turun lagi, ywdahlah mau gimana lagi trash bag sampah dari tenda saya udah di packing di tas zafar kasian klo dia saya suruh bongkar dan masukin sampah itu.
Ya pikir saya si, saya gk bisa bantu melestarikan, tapi setidaknya berusaha terus untuk gk ngotorin ataupun ngerusak,13.30
Kami semua turun melalui jalur curug nangka, sempet istirahat di pos 6 curug nangka dan bertemu teman pendaki yang juga mau turun, mereka gk muncak karena takut badai. Salah satu dari mreka itu ada seorang anak kecil yang di ajak oleh ibunya naik gunung salak, Dari sorot matanya terlihat anak itu sangat kedingin namun tak berani bicara sedikitpuun, saya sempat kasihan dan gk abis pikir sama orang tuanya kenapa ngajak anak mendaki pada musim ekstrim seperti sekarang ini, tapi yasudahlah semoga mereka baik baik saja.
15.30
Setelah melewati pertigaan antara lurus meneruskan jalur curug nangka dan belok ke kiri kembali mengambil jalur gunung malang. kami beristirahat di sebuah aliran sungai yang masih ada airnya. Recovery alias ngisi perut buat nambah stamina.
Saya minta tolong klo ada yang lewat jalur itu lagi, Topi rimba saya tertinggal di salah satu batu disana tolong di ambil dan di pake, klo emang baik yang balikin ke saya hahah18.00
Akhirnya sampai juga di perumahan warga disambut adzan magrib, Hati yang bingung mau bersih bersih badan dimana karena kata bang kukuh air di rumah tempat kita singgah di batasi jumlahnya. tapi sepertinya rasa itu kalah dengan teriakan perut ini yang melihat warung bakso disamping rumah singgah kami. :D
Spesial Thanks untuk rombongan KPK korwil Bogor yang udah merencanakan pendakian gunung Salak ini.
Terima Kasih semoga membantu anda yang ingin mendaki gunung salak.
mas, boleh minta kontaknya mang Ajum?
ReplyDeleteKlo boleh tau naik dr kp.tarikolot, kp.cibitung atau kp.pasirgaok mas ?
ReplyDelete