Pendakian Gunung Raung Via Sumberwringin #ClassicRoute




Assalamualaikum, Sudah sangat lama sejak Postingan terakhir saya tahun 2015 lalu, saya tidak pernah lagi membuat postingan di blog ini karena keterbatasan waktu yang saya alami selain itu pekerjaan saya yang begitu menyita kesempatan saya untuk bersantai dan meluangkan pikiran saya  membuat blog ini terbengkalai .  Saya ingin menceritakan perjalanan pendakian ke gunung Raung yang saya lakukan pada desember tahun 2016 lalu.

Banyak kejadian kejadian seru yang saya lewatkan sepanjang waktu dari 2015 sampai 2017 ini, salah satu yang saya ingin share adalah pendakian ke Gn Raung kemarin, yang melengkapi 12 gunung  di pulau jawa yang sudah saya datangi.

Pendakian yang saya rencanakan sendiri tanpa trip organizer ini, memberi kepuasan yang luar biasa. Karena banyak ketidakpastian yang kami rasakan sepanjang perjalanan membuat kami sering beradu argumen dan saling menenangkan pikirian agar tetap pada fokus dan satu tujuan. pendakian kali ini saya di temani para sahabat yang sudah sering mendaki dengan saya  yaitu Zafar Aziz, Ocit, Wafa. 

Gunung Raung yang terletak paling timur pulau jawa berada di 4 kabupaten yaitu Banyuwangi, Situbondo, Jember dan Bondowoso. Memiliki Banyak jalur pendakian dan salah satu yang paling terkenal adalah Jalur Kalibaru yang titik pendakian awalnya ada di daerah Banyuwangi. 

Nah kali ini Pendakian yang kami lakukan adalah dari jalur Sumberwringin desa sumberwringin yang titik awal pendakiannya ada di daerah Bondowoso. Jalur ini adalah jalur yang paling lumrah di lalui oleh para pendaki sebelum adanya jalur kalibaru yang di buka pada awal tahun 2000 oleh mapala Pataga. Jalur Sumberwringin bisa di bilang jalur klasiknya gunung Raung #ClassicRoute. 

Untuk bisa mencapai Desa SumberWringin kami harus menempuh ribuan kilometer dari Jakarta.
  1. Dimulai Dari Stasiun Pasar Senen Menuju Malang Dengan keretea Matarmaja Rp. 120.000
  2. Stasiun Malang Kota Lama menuju Stasiun Jember Rp 70.000
  3. Stasiun Jember menuju terminal jember menggunakan Ojek Rp 25.000
  4. Terminal Jember menuju Pertigaan Gardu Atack menggunakan bus sedang Rp. 10.000
  5. Pertigaan gardu Atack menuju basecamp Bu endang desa Sumberwringin Rp. 50.000 /1 orang

setelah 2 hari perjalanan kami sampai di Basecamp ibu endang, basecamp yang berbentuk rumah Vila yang berdesign klasik jaman belanda. Membuat kami sedikit canggung karena agak menyeramkan saat kami datang pada pukul 00.30 malam hari. 

Ibu Endang orang yang sangat Ramah, beliau memberikan informasi bahwa jalur Sumberwringin dibuka untuk pendakian, Beliau mempersilahkan kami untuk beristirahat terlebih dahulu di selasar rumah vila itu. Dan memulai pendakian pada Pagi hari esok. 

Pagi harinya kami berbincang bincang dengan Anak dari Ibu Endang yang juga bertugas sebagai Volunteer dan Guide untuk para tamu yang datang ke Gunung Raung. Namanya Mas Wawan Cadas, ia memberi tahu kami info info penting yang berkaitan dengan gunung Raung. Dan menganjurkan kami untuk mendaki dengan menyeewa Ojek dari basecamp menuju Pondok Motor. Selesai Sarapan Kami Mengisi Buku tamu dan pamit untuk memulai pendakian.
  • Basecamp - pondok Motor Menggunakan ojek Rp. 50.000 Jarak tempuh 10km, Waktu tempuh 1 jam 
  • PondokMotor - Pos Pondok Sumur. Perkiraan jarak 4km, waktu tempuh 4 jam
  • Break makan Siang 1jam
  • Pos PondokSumur - PondokTonyok, Perkiraan Jarak 2,5km, waktu tempuh 2jam
Hari pertama kami memutuskann ngecamp di pondok Tonyok karena kondisi cuaca yang Hujan disertai angin sudah tidak memungkinkan lagi untuk melanjutkan perjalanan.

Keesokan harinya Matahari bersinar Cerah kami memanfaatkannya untuk menjemur pakaian yang basah karena hujan kemarin dan bersiap untuk melakukan Summit.
  • Summit dari Pondok Tonyok Jam 09.00 hanya berbekal makanan ringan dan air 
  • pondoktonyok - pondok demit. 40 menit
  • PondokDemit - PondokMayit 1 jam
  • PondokMayit - Pondok Angin 30 menit
  • PondokAngin - Puncak Sumberwringin 1jam



Puncak Sumberwringin berada di ketinggian 3332 MDPL. Puncak yang bisa diraih tanpa harus berjibaku dengan peralatan climbingini posisinya ada di seberang puncak sejati gunung raung yang dapat diakses dari Jalur Kalibaru. 

Kawah Gunung Raung yang begitu besar membuat terpesona siapa saja yang melihatnya, kawah ini juga layak disebut kaldera karean ukurannya yang sangat luas dan juga karena didalam kaldera tersebut terdapat juga anak gunung raung yang aktif dan selalu menyemburkan asap belerang.

Setalah Lebih dari 1 jam berada di puncak dan sempat melaksanakan solat dzuhur disana kami memutuskan untuk turun. ke tenda kami yang ada di PondokTonyok.

Pendakian yang menghabiskan waktu 3 hari 2 malam jika itungannya  dari basecamp ibu Endang dan 6hr 5malam jika dari jakarta. Memberikan kami banyak pelajaran lagi bahwanya keindahan Indonesia itu tidak akan pernah habis untuk dieksplore oleh para pecintanya.

Catatan tersendiri untuk Jalur Sumberwringin karena jalur ini masih sangat rapat dan Banyak sekali percabangnya diawal pendakian dari pondok motor menuju pondok tonyok, Jika kalian kurang beruntung dan kurang orientasi medan kalian bisa saja tersasar bukannya mendaki gunung raung malah mendaki gunung Suket yang ada di disamping gunung raung. 
Jalur Sumberwringi jarang di lewati oleh pendaki, karena keterbatasan info yang ada dan ramainya trip organizer yang mengembar gemborkan opentrip gunung raung puncak sejati via kalibaru, Padahal Pendakian gunung Raung yang aman dan Mudah Menurut saya adalah melalui jalur SumberWringin. Karena pendaki tidak harus membayar guide dan peralatan climbing. 
Tapi pesan utama yang harus terus di gemakan adalah Jangan lupa jaga kelestarian Alam disekitar gunung tersebut, bawa kembali sampah pendakian Kalian ke bawah.


Comments

  1. Kalo dari basecamp ke pos 1 ojek nya kan bayar 50.00 itu pp apa cuma berangkatnya aja ya? Makasih

    ReplyDelete
  2. Kata Kata terakhir nya bagus juga bro

    ReplyDelete
  3. Lebih enak full jalan kali gan gk pake ojek..
    Lebih terasa natural kesan pendakian tersebut..
    Karena saya dulu disana belum ada ojek..
    Wkwkwk..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena masih termasuk jalan raya dan perkampungan yang memang layak untuk kendaraan tidak masalah, positif nya mengangkat perekonomian warga sekitar yg memang profesi nya. Salam

      Delete
  4. Mantap , terima kasih sudah membaca , salam lestari

    ReplyDelete

Post a Comment