Pendakian Gunung Arjuno via Tretes to Lawang (Mental Teruji)


Assalamualaikum ...
Aku akan memberitahu Anda sedikit tentang perjalanan saya mendaki gunung Arjuno 14 April. saya Risnandar 7 dan teman saya, Abdul Maaz, Iron Mustafa, Ahmad Baihaki (Ubay), Iqbal Hikmatiar, Dani Novrial (Buyung), Ibnu Kholdun, Inna .

sebelum di Senen ada kejadian yang hampir membuat kami gagal untuk berangkat tas yang isinya tiket kereta api ketinggalan di meja dagangan di pasar ciputat duhh # ElapKeringet
Kami berangkat Senin 04/13/14 dari Pasar Senen Station pukul 14:00 dengan kereta api Kertajaya dengan tujuan Pasar Senen Pasar Turi. Dalam perjalanan kami sibuk bercanda dan mengobrol meskipun gk sempet main tapi masih menyenangkan. Sampai saat ini Pasar Turi 15.04.14  03.30 pagi, kami beristirahat sebentar dan kemudian segera melanjutkan perjalanan ke Dataran Tinggi  Tretes dengan menyewa mobil Gran Maz dari pasar turi. Waktu tempuh dari Pasar Turi menuju Tretes Kuran lebih  2 jam.


 jam 6 kami mencapai daerah  Tretes tepat di depan Hotel, kami langsung pergi ke pasar untuk membeli logistik seperti sayuran dan buah-buahan. Setelah selesai kami langsung pergi ke perizinan pendaki Pos Tretes di daerah seberang hotel Tanjung.




karena kami tiba di sana terlalu pagi, perizinan pos masih tertutup dan penjaga belum datang, jadi waktu kosong itu kami gunakan untuk minum kopi dan sementar yang lain mulai packing. Setelah pos jaga Buka saya datang langsung melakukan perizinan, setiap orang dikenakan Rp 7500 sudah termasuk asuransi dan Maps. Peta burem karena difotokopi. heheh. Setelah melakukan perizinan kami bergegas sarapan, kebetulan warung nasi di depan pos di sana sehingga kami memesan makanan di sana.

Setelah sarapan kami bersiap-siap untuk memulai pendakian tidak lupa diawali dengan doa semoga perjalanan, diberikan kemudahan, kekuatan, cuaca bagus, dan mudah-mudahan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan "Bimillah hirahman Nirahim HOOOOOiiiiii" Pukul 08.20 kami mulai berjalan perlahan-lahan. Trek batu datar dan curam menyambut kami. perlahan tapi pasti akhirnya kami tiba di Pos 1 Pet 9:30 bocor. 
Format dari hehe diri yang salah


Tanpa istirahat kami melanjutkan perjanan  awalnya  langit cerah matahari sangat menyengat kulit kami  secara bertahap mulai berubah namun hanya gerimis mendung , tampaknya hanya kabut mulai turun dari puncak gunung. Pendakian melalui Tretes Gunung Arjuno sangat menguras tenaga karena kami harus melalui medan berbatu dengan track pertambangan belerang lereng yang cukup curam. 

Pukul 13.00 kami akhirnya mendapat pos 2 kokopan. Kami berencana untuk makan siang di sini dan Solat dzuhur jamak ashar. Dengan panci untuk memasak nasi yang dibawa oleh iqbal, beras dimasak sangat lezat seperti beras buatan sendiri di rumah ibu. Ditambah dengan krispik lauh ditambah campuran kentang telur mie, makan siang itu benar-benar nikmat. 3:30 jam kami melanjutkan dengan jalan semakin curam dan kabut yang tumbuh lebih tebal.






Dalam Perjalanan kami bertemu dengan beberapa pendaki. Kami beberapa kali bertannya kepada mereka tentang lamanya waktu yang harus ditempuh untuk sampai ke Pondokan yang mengatakan "segera mas" beberapa orang mengatakan "3 jam mas" semua omong kosong ternyata kami manempuh lebih dari 6 jam untuk sampai di pondokan. Kami istirahat cukup lama  karena kami makan ditambah dengan salah satu teman kami sakit.



Dalam perjalanan ke pondokan kami mambagi tim menjadi 2 , saya, Buyung  Khaldun memutuskan untuk jalan duluan untuk segera mendirikan tenda di pondokan dan  sisa teman-teman menemani ina yang sakit untuk istirahat sejenak.


Dalam perjalanan saya baru mengingat jika kami bertiga telah memasuki hutan Jiwo . Ketika bulan purnama, bintang-bintang dan lampu-lampu kota menyatu dengan angin yang melewati celah celah pohon cemara  membuat suara yang begitu mistis. angin  malam itu berputar putar disisi kami. Ketakutan sempat terlintas dalam pikiran saya, tapi saya harus tetap berpikir positif agar kedua teman saya tetap semangat dan tidak down mentalnya karena pada saat itu kami tidak membawa air dan makanan.



Ketika kita beristirahat ada kejadian yang membuat saya senang, ketika saya melihat ke langit, tepat di bawah bulan ada gumpalan awan yang membentuk  lafadz Allah. Kejadian ini benar benar  satu hal yang membuat semangat saya naik kembali. Saya pikir "kami gk sendirian, Tuhan terus mengawasi kita, maka kita harus berserah kepada-Nya". 
09.00 saya sampai di pondokan kami juga masih harus membagi tugas. Saya dan kholdun harus mendirikan tenda dan tugas buyung untuk membuat teh atau kopi dari air yang kami minta dari pendaki lain yang ngecamp di pondokan.Saya  dan Khaldun segera mendirikan tenda di Camp ground di atas pondokan belerang. Setelah sekitar 15 menit selesai, kami langsung menyuruh buyung untuk masuk tenda.

Setelah kami bertiga masuk tenda, kami langsung masak air, Namun yang ada dipikiran kami adalah kelima teman kami yang sampai jam10.30 belum juga muncul di pondokan. kami  Sangat kwatir terjadi hal yang tidak diinginkan. Saya terus duduk di depan pintu Tenda menunggu tanda kelima teman-teman kami. Akhirnya, tepat pukul 11.00 saya melihat senter diarahkan ke pohon dipondokan. Saya langsung memberika tanda dengan teriakan, naah mereka akhirnya mereka sampai di pondokan. Saya sangat senang mengetahui mereka dalam keadaan baik.

Posisi tenda kami berada di bagian atas pondokan dekat arah ke Puncak welerang

Akhirnya kami semua masuk tenda, kami membawa tenda Eiger cukup untuk 10 orang, jadi kami berdelapan masuk dalam satu tenda.di tenda kami mengisi stamina ngeteh dan dengan akan makanan ringan dan pisang rebus. Maaz danKhaldun   langsung tidur nyenyak,  bahkan jika mereka belum makan malam, jadi saya yang sudah cape tapi besi iqbal dan kemudian mengatakan kepada saya untuk bangun untuk makan pisang dan susu direbus dulu. 

Tidak buruk sekalipun pisanngnya cuma sisa hahaha. Sambil makan saya, Iqbal, besi, ngobrol Ubay tentang apa yang terjadi selama perpisahan terakhir kami. Akhirnya karena kelelahan kami sepakat untuk tidur, dan melakukan Summit ke welirang besok setelah sarapan. 

Tidur malam ini terasa sangat cepat, karena kita benar benar kelelahan dan sampai tidak merasakan mimpi. Udah gitu pas pagi hari udah ada yang buka pintu tenda jadi  udara pagi yang Seger ngelitikin kita yang lagi tidur hehehe.

Rabu pagi tanggal 16/04/14 kami  sarapan dengan roti campur margarin, cokelat dan pisang irisan dan, meses yang  dikukus dipanci, memmmhh pertama saya makan roti kukus lumayanlah, lau makan 2 potong lagi yang dipanggang. Setelah semua selesai sarapan kami sedang bersiap-siap untuk muncak ke gunung Weleirang, dan inna belom bisa muncak dan memutuskan untuk tetap di tenda. sehingga  yang muncak hanya enam orang.

dari pondokan jika Anda ingin muncak gunung weleirang bisa dengan atau tanpa Carier jika  tidak bawa carier  berarti tenda di tinggal di tempat pondokan, tetapi jika dibawa carer bisa di tinggal di savanna kecil yaitu persimpangan antara puncak gunung kembar 1 dan weleirang. dari sana perjalanan memakan waktu sekitar 40 menit diuntuk sampai puncak weleirang. 



Disamping kami jurang, jalur yang kami lewati meerupakan pegunungan kapur.


Jalur menuju puncak weleirang

Pukul 09.00 kami berangkat. dengan hanya membawa 1 air drigen dan beberapa bungkus mie, 3 bungkus kopi, teh dan gula serta kompor. DALAM perjalanan kami memutuskan untuk istirahat selama satu menit berenti, teng teng teng ternyata Gas yang harus dibawa tertinggal di tenda, bodoh. Tapi ya sudahlah hal seperti itu tidak menyurutkan kami untuk muncak ke gunung weleirang. Kami sempat menemui penambang belerang yang sedang membawa belerang ia berjalan letih, berjalan susah payah menuruni jalan setapak. Rupanya ia mendekati kami dan meminta roti, dalam bahasa Jawa ia berbicara, karena kita tidak membawa roti jadi kami hanya memberikan sebungkus mie. Wajah penambang sangat lelah dan lemah. Saya merasa sangat kasian dan berpikir "Sekeras itukan Mencara rezeki Mu Ya Allah".


Setelah selesai ngemil, kami melanjutkan perjalanan setelah melewati padang rumput (pertigaan menuju puncak gunung kembar dan weleirang ). Dari sini jalan tidak terlalu curam lagi, Melipir punggungan gunung weleirang. Sepanjang jalan kami temui serpihan serpihan biji-bijian belerang. setelah melewati tebing akan ada percabangan lurus ke arah pertambangan belerang dan ke kanan menuju weleirang atas.





Sebelum menuju puncak Weleirang ada batu besar dan Goa Tinggi, di sini kita bisa mengambil air yang jatuh dari celah bebatuan gua . Di atas Goa adalah jalan menuju puncak Weleirang. Cuaca berkabut pada waktu itu. Kami mengambil waktu sejenak untuk mengambil gambar dan selanjutnya kembali lagi ke pondok untuk beristirahat untuk hari berikutnya ke puncak Arjuna.


foto foto di depan goa 
Perjalanan dari puncak welirang kami lalui dengan santai, tetapi dalam perjalanan ada hal yang mengejutkan kami. Banyak gerobak mengangkut belerang di tinggalkan dan ada satu gerobak belerang yang terlihat habis jatuh di jalur. Kemudian kita melihat darah segar masih menempel di batu, sepertinya sebelum kami tiba di sana ada penambang belerang yang jatuh. "saat kami melihat darah langsung rasa Iba yang begitu dalam dengan kerja berisiko yang dilakukan para penambang belerang.

Puncak Welirang #kabut
Setelah tiba di pondokan kami langsung membuat makan siang dan yang lain nyicil karena kecapean, nyicil di sini adalah tidur hehehe. setelah selesai  makan siang. Selesai makan kami sepakat untuk bangun jam 11.00 untuk muncak ke Gunung Arjunodengan membawa carrier dan turun melewati Lawang.

Dari pondok jalur gunung Arjuno dapat mengambil jalur naik ke  kiri dari gubuk para penambang dan melalui jalan yang kedua sisi adalah alang alang. dari sana sekitar 15 menit untuk mencapai lembah kijang. Kita bisa mempersiapkan  air muncak di sini jika Anda ingin turun dilawang saya sarankan harus bahwa banyak membawa stok air, karena jalur di sana tidak akan ada lagi mata air.
Kami bangun pukul 11:30 Ubay pertama kali bangun, dan kemudian dia banguin Saya kemudian dilanjutkan dengan yang lain. Kami bersiap-siap dengan membereskan peralatan yang ada, awal Sleeping bag dan pakaian. Ina dan Iqbal menyiapkan makanan dan perbekalann lainnya. Sambil merapikan perlengkapan satu sama lain dan   memasukann ke dalam Carier masing-masing.

1:45 jam kami selesai makan dan selesai juga membuat goreng untuk menjadi bekal perjalanan muncak Gunung Arjuno. Satu per satu kami keluar dari tenda, udara sangat dingin malam itu, tapi langit cerah, Purnama masih bersinar sejak malam pertama kami di hutan lali Jiwo . Saya dan ubay merapikan tenda perlahan tapi pasti  frame satu per satu di keluarkan dari pasaknya. Semua telah rapi namun Carier saya masih tetap terbuka karena memang harusnya isinya adalah tenda, dari awal saya  membawa tenda Eiger yang beratnya 8kg ditambah berat flysheet yang kebasahan karena embun. Semua Selesai  jam 02:30 kami siap untuk muncak untuk ke gunung Arjuno. Tak lupa kami memulai semuanya dengan doa kepada  Allah SWT.

Kami berjalan melalui semak alang-alang tingginnya hampir setinggi tubuh kita. Ubay di depan dan saya dipalingbelakang jarak antara kami tidak lebih dari satu langkah, hal ini berguna untuk menghindari kesalahan jalur yang diambil agar tidak tersesat dalam kegelapan malam dan di tengah hutan, kita saling memberi informasi jika ada hal yang aneh seperti dijalur bebatuan tajam atau ranting di jalur tengah dihadapi.

Setelah berajalan 15 menit kami tiba di Camp ground lembah kidang, dengan tempat yang sangat bagus dan sangat dekat dengan sumber air. Kami berhenti untuk istirahat dan untuk mengambil pasokan air di sini. Setelah air di drigen dan botol diisi semua, sekitar 1 drigen dan 5 botol aqua terisi penuh,  kami melanjutkan perjalanan,

Mungkin dalam hati kecil saya menyesal karena tidak mampu ngecamp di lembah kidang, tempat yang sangat indah di mana tanah datar seperti lapangan golf dan di tepi ada pohon-pohon cemara dan pandangan langsung ke puncak Arjuno. Pada saat malam mungkin karena cahaya bulan sangat terang membuat lembah kidang terlihat sangaat indah. Kami pergi sambil menikmati alam dan hutan lali jiwo  yang indah namun i mistis.

Savanna savana di lembah kidang yang indah kami lewati. setelah itu tanjakan perlahan menyambut kami, tanpa disadari cakrawala mulai mengungkapkan  diri, memancarkan garis semburat emas di tengah langit suhu menjadi lebih dingin dari sebelumnya. Kami memutuskan untuk mengambil istirahat, tepat di persimpangan menuju gunung kembar 2. Pada waktu itu saya merasa sangat dingin sekali sampai saya diam-diam menitikkan air mata. Kemudia  goreng yang kami bawa sebagai bekal kami makan untuk mengusir rasa lapar dan meningkatkan energi.
Di belakang kami terlihat gunung kembar 1

Dari sini Terlihat semua pegunungan di daerah jawa timur seperti gunung butak dan kelud

Setelah beristirahat selama sekitar 20 menit kami melanjutkan perjalanan. kami mulai berjalan perlahan-lahan tapi pasti kami beristirahat sebentar dan nyicil untuk menghilangkan kepenatan. Sekitar 1 jam berajalan kita beristirahat kembali di tengah-tengah hutan pinus Lali Jiw . Ada beberapa hal di sini yang membuat tertawa karena Maaz melakukan joget  AKBC diikuti oleh Iqbal dan iron, benerbener haahaah lucu. Di sini kita juga mengambil waktu untuk foto gk lupa Selfie Selfie: D.


Sinar matahari membakar semangat kami, meskipun naik terus ya tetep harus jalan. Nah ternyata setelah keluar hutan lali jiwo kami melewati tempat terbuka yang sisinya adalah jurang namun pemandangan nya sangant indah pegunungan di jawa timur terlihat semua dari sini sseperti gunung kelud, butak dan Anjasmara.

09:30 kami akhirnya Sampai pasar Dieng di mana ada 4 makam yang teman saya mengatakan bahwa itu makam asli tetapi dalam kubur hanya ada 2 dan keduanya lagi hanya petilasan. Kami beristirahat di sini dan memutuskan untuk mengirimkan doa bagi mereka yang meninggal di sini dan dimakamkan di sini jangan lupa untuk mengirimkan doa untuk para rasul, para ulama dan para tetua Gunung Arjuno Weleirang.
Ada 4 makam yang menurut informasi adalah makam sesepuh gunung arjuno

Pemandangan dari pasar dieng menuju puncak ogal agil 

Dari pasar Arjuno Dieng telah melihat puncak di sisi kiri pasar Dieng, namun kami harus menuruni bukit lagi dan naik ke atas itu puncak Ogal Agil Arjuno.  
Entah ada apa cuaca awalnya cerah dan panasketika kita berdoa kabut datang menghampiri kami dan puncak Arjuno. Tapi kejadian ini tidak membuat kita patah semangat untuk muncak ke Ogal Agil.
karena kita percaya pada Tuhan akan diberikan  cuaca cerah sampai di sana.

Situasi kondisi Ogal Agil

Saya dan Puad memutuskan untuk pergi pertama ke puncak Arjuno. Ketika kita melihat dari bawah pasar Dieng di atas ada 2 orang pendaki di Ogal Agil , kami mulai bertambah semangat untuk sampai ke sana, karena kita bisa bertanya di mana jalan turun dari atas jika ingin  turun melwati jalur Lawang.

Setelah mencapai puncak Ogal Agil kami bertanya pada salah seorang pendaki, tapi ternyata dia tidak bisa berbahasa Indonesia. Kemudian kami bertanya pada pendaki yang satunya, beliau menceritakan dengan jelas jalur yang harus di lewati.
Batu yang menyerupai bangku, 

tampaknya  kedua pendaki gunung tidak biasa karena terlihat tua dan pakaian yang sangat santai sekali hanya mengenakan celana pendek dan kaos tanpa lengan. Benar saja ternyata dua pendaki adalah utusan dari keturuna Kerajaan Majapahitn. Dia pemberikan banyak penjelasan tentang  hal gaib yang ada di puncak Arjuno, Pasar Dieng, dan hutan lali  Jiwo.




Kami sangat senang bisa sampai di Arjuno atas, tampaknya semuanya hampir menangis. Sekitar 1 jam kami berada di puncak Ogal Agil waktu yang kita gunakan untuk mengambil gambar dan mengambil beberapa rekaman video. Semua tampak bahagia dan tersenyum. Tapi dalam hati saya untuk memikirkan jalan turun yang kita laluli bisa berat.

Arjuno team :D
Setelah puas berada di puncak Arjuno kami memutuskan untuk turun. Sebelum turun jauh kami mencari tempat teduh di jalur untuk mengisi perut, karena sejak pagi ini kita tidak makan hanya nasi goreng dan makanan ringan yang kita makan. Semuanya sudah lelah jadi hanya ina dan Kholdun masak dan yang lain istirahat nyicil.


Persedian Air dari Puncak hanya tinggal kurang dari stengah botol untuk 9 orang dan habis di pos 3, setelah itu kami tidak punya air lagi.



Sekitar 1 jam tertidur di belakang untuk makan, Ko Ko mager sumpah karena emang sudah tidur begitu nyenyak dan lelap  tidur di bawah pohon edelweiss. Ketika itu  kita makan kentang krispi, nasi telur dadar putih ditambah ia masih aron tapi aku makan sangat lahap.

Setelah makan kita mempersiapkan diri untuk  memulai perjalanan pulang yang akan berujung panjang. Kita tahu bahwa air Stock waktu hanya tinggal kurang dari setengah botol. Jadi kita mengantisipasai pemborossan   air untuk membuat aturan. Minum air selama seteguh saja diluncurkan tenggorokan dan minum hanya setiap pos.


Pertigaan yang memisahkan jalur purwosari dan Lawang


Perjalanan turun di mulai jam 14.00 sore, jalur yang dilewati awalnya cukup curam sebelum masuk hutan lali jiwo. Setelah sampai di pertigaan antara jalur pulosari dan Lawang barulah kami memasuki hutan Lali Jiwo yang sarat dengan Hal Mistis Jalur yang dilewati melewati pepohonan cemara dan semak alang alang yang licin, Jalur licin ini mungkin disebabkan karena jalur yang dilewati oleh Air. Banyak sekali jalur yang di tumbuhi lumut. Kami bingung mengapa di hutan lali jiwo banyak sekali Pohon cemara yang Batang bawahnya Gosong seperti terbakar, hanya batang bawahnya saja. Tidak mungkin klo pendaki iseng untuk membakar pohon cemara tersebut. Jujur Saja saya heran.
Wajar aja kalo banyak pendaki yang Hilang di jalur Lali jiwo 

Akhirnya Target kami untuk tidak kemalaman di hutan Lali jiwo terpenuhi karena kami sampai pos 4 jam 15.30 kami istirahat sejenak disini, tanpa Air jadi kami hanya tidur tidur saja.

Jam 15.50 kami melanjutkan perjalanan, kali ini jalurnya berubah drastis. Sabana demi sabana kami lewati dengan kerapatan alang alang yang sangat Menyulitkan dan Ukurannya yang tinggi ditambahlagi Banyak Sekali pohon pohon Duri di pinggir pinggir jalur. Setelah menuruni hampir 4 bukit akhirnya pukul 17.10 kami sampai di pos 3 Mahapena.

Dari sini Stok Air sudah benar benar habis. Kami hanya menelan ludah. Waktu menjelang magrib sebuah insiden terjadi yaitu Ina yang terpeleset dan tangan kirinya terkilir. Semua kacau waktu itu ina menangis menjerit, pertolongan pertama di berikan dengan mengurut tangannya agar urat tangannya kembali ke posisi yang benar. Sekitar 20 menit kami diam dan saling memotivasi, Bahwa kami tak ingin mati di sini.

Kami melanjutkan perjalanan, dari kejadian tersebut ina harus di jalan sambil di gandeng, agar dapat berjalan dengan benar, karena memang trek lawang sangat licin untuk pendaki yang sedang turun. Semua berjalan pelan, tatapan kosong namun kami percaya Allah bersama kami. Saat itu kami melihat Lampu lampu kota yang masih begitu jauh. Dari situ kami berfikir klo basecamp lawang pun masih jauh.

Akhirnya pukul 10.00 kurang kami sampai di Pos 2. Kami bertemu pendaki dari karawang yang ingin mendaki, Kami meminta air kepada mereka namun kami kaget karena mereka pun kurangan air. Haduhhh. mereka memberitahu kami bahwa ada Mata air di Pos 2 menurut pemberitauhan basecamp dan di peta jalur pun di beritau. Tetapi mereka tidak berani mencarinya karena posisi mata airnya yang jauh melipir kekanan dari Pos 2.

Karena memang rasa haus yang sudah berkarat di tenggorakan kami beranikan diri untuk mencari bersama mata air tersebut. Benar saja Mata air itu berada melipir jauh ke sebelah kanan dari pos melewati 2 bukit dan letaknya berada di lembah.

Kami mengambil 1 drigen. Rasanya benar benar nikmat sekali air tersebut saya minum begitu banyak dan yang lain pun begitu. kami memutuskan untuk ngecamp 1 malam lagi di pos 2 dan keesokannya baru turun ke Base camp.

Ternyata Jalur dari pos 2 ke basecamp pun masih sangat jauh kami masih harus melewati hutan setelah itu baru jalur Teh yang sangat panjang. Mmmmmm melelahkan heheh.

Akhirnya Inilah puncak sesungguhnya yaitu Basecamp Lawang, kami berhasil sampai sini sesuai rencana awal dan syukur tiada henti atas kuasa Allah yang benar benar telah membantu kami sepanjang perjalanan.

Sekian pendakian Arjuno sampai ketemu di pendakian selanjutnya. Semoga postingan ini membantu kalian :D

Nandar, April 2014

yang mau nonton video pendakiannya silahkan di klik video dokumenter pendakian gunung arjuno welirang




















Comments