Pulang kerja malam ini melewati jalur pondok indah yang padat. Saya melihat seorang tuna netra yang berjalan pelan. Beliu mengetuk aspal dengan tongkatnya agar tetap pada jalur aman. Sambil berjalan melangkah di atas aspal yang basah dan becek ia menggendong beberapa bungkus kerupuk yang mungkin itu adalah modal hidupnya untuk menjalani hari. Hati saya terketuk tapi apa daya saya tak bisa berbuat apa-apa. Mungkin untuknya hanya doa yang bisa saya panjat kan kepada yang maha Kaya.
Membuat saya berpikir betapa enaknya hidup yang saya jalankan selama ini di banding seorang tuna netra tadi atau orang-orang yang lebih kurang beruntung dari saya. Ingin rasanya membantu secara nyata mereka mereka yang kurang mampu, Mungkin belum saat ini. Semoga saja jika suatu hari saya berada di atas saya mengingat mereka dan merealisasikan keinginan saya ini.
Dari semua itu saya mengerti apa saja yang bisa membuat kita bisa menghargai hidup ini :
1. Bersukur menjalani hidup kita saat ini, lihat ke bawah banyak orang orang yang kurang beruntung dari kita.
2. Pergi ke Gunung, mendekat dengan alam merasakan setiap detiknya disana dan mendengar suaranya yang lirih memanggil.
Apa yang kita Lihat, Dengar, Rasakan, dan Lakukan semoga bisa memperbaiki hidup kita di dunia yang kotor ini.
Comments
Post a Comment