Kebiasaan Merokok, Kenapa Orang Merokok ?


Rokok adalah hal yang tidak asing lagi bagi saya. Sebagai pemuda saya menyadari bahwa Kebiasaan merokok merupakan hal yang wajar saat ini, hampir semua teman kuliah saya merokok dan sebagian teman kerja saya pun merokok bahkan bapak saya pun seorang perokok. Saya sendiri bukan seorang perokok .Saya bertanya-tanya kenapa orang orang itu sangat menggermari kebiasaan merokok, mungkin kalou mau jawaban singkatnya adalah karena kecanduan.

Fakta-fakta mengenai efek buruk merokok sudah jelas 1 dari 10 orang dewasa meninggal akibat penyakit yang berkaitan dengan rokok sekitar 5 uta per tahun jumlahnya,
itu data manurut WHO. Larangan-larangan merokok sudah ditinggikan tetapi, kenapa orang tetap merokok?. Godaan merokok sudah hadir sejak seseorang masih muda. Tekanan dari teman-teman adalah salah satu penyebanb utama. Di Kanada 70 persen anak-anak yang merokok terpengaruh oleh teman-teman mereka yang sudah merokok lebih dulu. Anak-anak muda itu merasa mendapat "pengharagaan sosial" ketika mereka merokok.

"Ada perasaan diterima di komunikasi saat mereka bertanya, boleh minta api? "demikian ungkap sebuah penelitian oleh Teen Drug Abuse. Selain itu, ada juga tingkah laku anak muda yang senang dengan kegiatan beresiko tinggi. Orangtua juga memiliki pengaruh pada anak-anak dalam hal merokok, khususnya orangtua perokok. Beberapa penelitian meskipun mungkin sebetulnya sudah jelas membuktikan bahwa anak-anak dari orangtua perokok lebih besar kemungkinannya untuk mengisap "batang tembakau" ketimbang anak-anak dari orangtua non perokok juga bisa dianggap bersalah ketika membiarkan anak-anak mereka menonton film atau yang menampilkan orang merokok.

Media massa bisa mengaburkan pesan bahaya merokok dengan menampilkan iklan, film, atau media lain yang menunjukan kalau merok itu keren. bagian dari gaya, bahkan menyiratkan pesan bahwa merokok itu baik bagi kesehatan. Belum lagi ada anggapaan bahwa rokok ringan dengan embel-ember "light" atau "mild" memiliki tingkat bahaya yang rendah. Sebuah penelitian yang  dilporkan dalam jurnal Addiction menyebutkan bahwa 1 dari 5 perokok menganggap mereka tertentu lebih aman daraipada merek lain. Sciencs Daily menyebutkan bahwa rokok, dengan dan tanpa klaim ringan. memiliki bahaya yang sama. 

Beberapa studi menghubungkan kecanduan, termasuk kecanduan nikotin, dengan genetika.
Tetapi, hal ini masih  harus didukung oleh faktor lain, seperti lingkungan sosial dan kesehatan. Alasaan lain bagi orang untuk merokok adalah alasaan media. Memang tidak ada dokter yang menyarankan orang untuk merokok, tetapi bagi beberapa penderita depresi, merokok adalah obat bagi mereka untuk mengurangi ketegangan. Nikotin melepaskan senyawa tertentu ke dalam sistem saraf dan menciptakan efek samping.

Comments